Makassar Buserterkini com.
akan menjadi kota tuan rumah yang meriah untuk acara penting umat Buddha, Sannipata Permabudhi Waisak 2569/2025. Perayaan tahun ini mengusung tema yang kuat dan tepat waktu: “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijakan Mewujudkan perdamaian dunia,” yang berarti “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia.” Tema ini menekankan peran penting pengembangan pribadi dalam membina dunia yang lebih harmonis dan damai.
Waisak, yang juga dikenal sebagai Vesak, adalah hari paling suci bagi umat Buddha di seluruh dunia. Hari ini memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Siddhartha Gautama, sang Buddha yang bersejarah. Sannipata Permabudhi, sebuah pertemuan organisasi dan individu Buddha, menyediakan wadah untuk refleksi, pembelajaran, dan keterlibatan masyarakat.
Penyelenggaraan Sannipata Permabudhi Waisak 2569/2025 di Makassar merupakan bukti semakin berkembangnya peran kota ini sebagai pusat praktik dan pemahaman agama Buddha di Indonesia. Acara ini diharapkan dapat menarik para biksu, cendekiawan, dan praktisi awam dari seluruh nusantara dan sekitarnya, serta menumbuhkan rasa persatuan dan tujuan bersama.
Tema tersebut sangat sesuai dengan tantangan yang dihadapi dunia saat ini. Di era yang ditandai oleh konflik, perpecahan, dan ketidakpastian, seruan untuk pengendalian diri dan kebijaksanaan lebih relevan dari sebelumnya. Ajaran Buddha menekankan pentingnya menumbuhkan kedamaian batin dan pengertian sebagai landasan untuk membangun masyarakat yang lebih berbelas kasih dan adil.
Poin-poin utama dari tema ini:
Pengendalian Diri: Ini mengacu pada kemampuan untuk mengelola pikiran, emosi, dan tindakan seseorang. Dengan mengembangkan pengendalian diri, individu dapat mengurangi perilaku impulsif dan merugikan, yang mengarah pada hubungan dan interaksi yang lebih konstruktif.
Kebijaksanaan: Dalam konteks Buddha, kebijaksanaan mencakup pemahaman akan hakikat realitas, termasuk ketidakkekalan, penderitaan, dan ketiadaan diri. Kebijaksanaan melibatkan pengembangan wawasan tentang penyebab penderitaan dan jalan menuju pembebasan.
Perdamaian Dunia: Ini adalah tujuan akhir, yang mewakili keadaan harmoni dan pengertian antara individu, masyarakat, dan bangsa. Hal ini dicapai melalui penerapan pengendalian diri dan kebijaksanaan, menumbuhkan kasih sayang, toleransi, dan rasa saling menghormati.
Sannipata Permabudhi Waisak 2569/2025 di Makassar menawarkan kesempatan unik bagi para peserta untuk terlibat dalam praktik yang menumbuhkan pengendalian diri dan kebijaksanaan. Praktik ini dapat meliputi:
Meditasi dan Perhatian Penuh: Praktik yang melatih pikiran untuk hadir dan sadar, mengurangi gangguan dan meningkatkan kedamaian batin.
Ceramah dan Ajaran Dhamma: Kesempatan untuk belajar dari guru dan cendekiawan Buddha yang berpengalaman, memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip agama Buddha.
(Arifuddin sikki S.pd)