Makassar Buserterkini com-
Lalu menuai kekecewaan dialami salah satu sanggar Seni
Dimana, upah yang dijanjikan oleh panitia hari jadi Jeneponto ke 161 kepada peserta yang meriahkan hari jadi belum juga terbayarkan
Informasi yang himpun media online buser terkini com, upah ke pemilu sanggar seni akan dibayarkan sebanyak Rp.600/orang usai kegiatan. Namun Sampai akhirnya sangat meriah ini, belum juga terbayarkan.
Jadi kutunggu sampai sekarang nda ada juga informasinya masuk bilang begini, begini, begini,” ujar salah seorang peserta sanggar seni yang tak ingin disebutkan namanya untuk di rahasiakan di tulis, Selasa (7/5/2024).
Padahal Peserta sanggar seni yang meriahkan hari jadi Jeneponto ke 161 tahun itu berjumlah ratusan orang yang terbagi dibeberapa bidang.
Penari 80 orang, pembawa bendera 20, pemusik 20 orang, pemain gendang 78 orang,” katanya.
Sementara itu, salah satu panitia hari jadi Jeneponto ke161 menjelaskan dan membenarkan,bahwa honorarium peserta sanggar seni memang belum dibayarkan karena peserta merupakan anak sekolah yang belum memiliki rekening ujarnya
Persoalan yang pertama kebanyakan peserta itu anak sekolah kak dan tidak memiliki rekening dan honornya itu akan ditransfer lewat bank bukan tunai”. Ujar salah satu panitia HUT ke 161 Jeneponto yang dihubungi oleh awak media.
Bukan hanya itu, terendus kabar juga bahwa anggaran yang digunakan untuk menyukseskan hari jadi Kabupaten Jeneponto cukup besar.
Informasi yang beredar saat ini di group-group WhatsApp di Jeneponto, anggaran yang dihabiskan mencapai miliaran rupiah
Terpisah,Ian Kamaruddin Salah satu Tokoh Pemuda Jeneponto, membenarkan adanya kejadian ini, Sanggar seni yang memerintahkan kegiatan Hari Jadi Jeneponto ke 161 belum terbayar sampai hari ini,ini salah satu peristiwa yang sangat memalukan bagi masyarakat Jeneponto
Ini Salah satu bentuk kebobrokannya Pemerintah kabupaten Jeneponto Sekarang ini, membuat kegiatan menggunakan anggaran ABPD Jeneponto Diduga milyaran rupiah tapi persoalan sanggar Seni mengisi acara HUT Jeneponto belum terbayar, dengan nada kecewa tutup IAN.( TIM BUSERTERKINI )