Makassar Buserterkini.com
OPINI – Andainya saya pendukung Paslon urut 1 Anies-Cak Imin, setelah melihat Debat Cawapres dan keok ditangan Anak Muda Gibran, maka saya langsung nyatakan mundur dan tak mendukungnya lagi.
Mengapa?, oleh karena berminggu-minggu kita puja-puji siang, sore, malam, pagi kepada tetangga, sahabat dan keluarga, ternyata setelah diuji dalam debat resmi KPU RI dihadapan kamera dan di tonton jutaan rakyat indonesia, Cak Imin mempermalukan para pendukungnya.
Apa kata dunia, Cak Imin itu bukan hanya sebagai Ketua Umum PKB, tetapi juga Anggota DPR RI, mantan Menteri, dan sekarang jadi Cawapres Paslon urut 1 Capres Anies Baswedan.
Mulai dari awal, saat moderator mempersilahkan Cak Imin menjelaskan visi misi, sampai closing statemen semua berantakan. Gagasan perubahan yang selalu disuarakan para pendukungnya tak mampu dijabarkan dalam debat, malah babak belur dan dipermalukan oleh paslon urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Debat cawapres yang digelar KPU RI sesungguhnya mengundang konsentrasi rakyat Indonesia dimana Gibran yang diragukan nitizen bahkan yang ditunggu banyak orang sebenarnya bukan Cak Imin, bukan pula Prof Mahfud, tapi Gibran Rakabuming Raka.
Dan ternyata, Gibran Rakabuming Raka mampu mematahkan pandangan Nitizen yang mengatakan bahwa Gibran bakal kesulitan, Gibran tak mampu debat, Gibran Minim pengetahuan, Gibran akan kesusahan dalam.debat nantinya. Semua sentimen negatif ditujukan kepada Gibran sebelum debat digelar.
Pasca Debat, Gibran Rakabuming Raka banjir pujian. Gerbong pindah dukungan pun terjadi dimana-mana pada simpul-simpul kuat masyarakat. Bahkan, simpatisan pendukung Anies-Cak Imin pun mulai membubarkan diri secara diam-diam, dan tidak solid lagi.
Setelah peristiwa debat itu, Gibran Rakabuming Raka jadi tranding topik diseluruh media cetak dan elektronik, serta menguasai jagat media sosial. Gibran menyejukkan para generasi muda. Gibran menyenangkan hati rakyat indonesia.
Pengakuan nitizen; Gibran menguasai materi, tenang dan sopan. Gibran tampil memukau mulai awal penjelasan visi misi sampai closing statemen sangat menarik ditonton dan membuat orang takjub.
Soal jawaban Gibran atas pertanyaan Cak Imin, terkait IKN, kata nitizen, jawaban Gibran itu, singkat, padat, nyakitin.
“Baik saya izin menanggapi Gus Muhaimin dulu, saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN, Ini gimana ini? Nggak konsisten, dulu dukung (IKN), sekarang nggak dukung,” ujar Gibran.
“Karena menjadi wakilnya Pak Anis yang mengusung tema perubahan, sekali lagi Gus mohon maaf, IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah. Tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia,” lanjut Gibran.
Sementara pertanyaan Gibran ke Cak Imin tentang Istilah SGIE ramai dibahas setelah Gibran melemparkan pertanyaan kepada Cak Imin dalam debat cawapres Pilpres, Jumat (22/12) malam.
Gibran menanyakan apa langkah Cak Imin mengenai SGIE, tanpa menyertakan apa maksud dari SGIE. Menjawab pertanyaan Gibran, Cak Imin mengaku tidak pernah mendengar istilah SGIE.
“Saya gak paham SGIE apa? Saya tidak pernah mendengar istilah ini,” ucap Cak Imin kepada Gibran.
Gibran lalu menjelaskan dari segi SGIE bahwa Indonesia menempati peringkat 10 besar dalam hal makanan halal, skincare, dan fashion halal. SGIE sendiri singkatan berbahasa Inggris yakni State of the Global Islamic Economy.
“Nah itu yang saya maksud Gus (Cak Imin). Mohon maaf kalo pertanyaannya agak sulit ya gus,” ujar Gibran.
Alhasil, pasca debat Cawapres, Cak imin kalah telak. Nama Gibran Rakabuming Raka menjadi booming, tranding topik, nitizen memuji “dikira cupu ternyata suhu”, pindah dukungan pun tak terelakkan.
OMBINTANG (Asdar Akbar): Pelopor Berdirinya Forum Diskusi Aliansi Mahasiswa Mencermati Issu-Issu Strategis Tanpa Bentuk Anak Kampung Masuk Kota
( Arifuddin sikki )